Kayu meranti memiliki sifat yang tahan terhadap cuaca, sehingga tidak mudah rusak atau keropos jika terkena air atau sinar matahari. Hal ini membuat kayu meranti cocok untuk digunakan dalam proyek-proyek yang terpapar pada cuaca ekstrem.
Misalnya pada tumbuhan atau pohon kapur yang juga masuk ke dalam daftar IUCN dikarenakan oleh kondisi keterancamannya yang sangat tinggi, sehingga sudah terancam punah.
Marga Shorea diserbuki oleh serangga dan aneka jenis serangga terlibat di sini; sementara untuk seksi Shorea yang sama (lihat: Klasifikasi Shorea) diserbuki oleh jenis serangga yang sama.
Terlepas dari tingginya kadar air ini, kayu meranti memiliki kemudahan dalam proses pengeringan dan penghilangan kadar air yang tersimpan dalam serat-seratnya.
Dengan berbagai macam keunggulannya tersebut, tak heran jika kayu ini dianggap sebagai salah satu kayu terbaik dan banyak dimanfaatkan. Namun, karena popularitasnya tersebut, kayu meranti bisa terancam punah jika tidak diiringi dengan penanaman kembali pohon-pohon muda.
Karakter tekstur pada kayu umumnya ditentukan oleh keseragaman ukuran sel kayu yang menyusun kayu tersebut. Pada kayu meranti, batas lingkar tumbuhnya terbilang tidak jelas, persebarannya tunggal dan ganda radial, tapi tidak memiliki lingkaran tahun.
Which has a considerably rough floor and medium to big-sized pores, the Wooden grain has the tendency being interlocked.
Dengan, pola seperti ini tekstur yang dimilikinya pun menjadi lebih rata dibandingkan dengan kayu lainnya.
Meranti kuning memiliki tekstur yang paling kasar dibandingkan dengan meranti merah dan meranti putih. Ciri-ciri kayu ini meliputi:
Selain itu, kayu meranti juga memiliki reputasi yang baik Jual Kayu Meranti Terbaik dalam melawan serangan rayap, berkat kekerasannya yang membuatnya sulit ditembus oleh serangan rayap.
Sementara berdasarkan keawetannya, kayu meranti tergolong kayu kelas III-IV. Kayu meranti memiliki ketahanan yang tidak terlalu baik dari pengaruh cuaca. Tidak dianjurkan menggunakan kayu ini untuk space luar ruangan atau langsung bersentuhan dengan tanah.
Berdasarkan BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu.[six]
Like most different types of hardwood, Meranti wood provides a porous close grain. It is necessary to seal the top grain having a wood sealer or epoxy resin to circumvent the absorption of excess dampness, which may result in rot and decay. eight. Drying Time
Ada juga kayu meranti putih yang memiliki tekstur lebih halus dan licin dibandingkan warna merahnya.